Saya akui, saya adalah pecinta Donal Bebek dan Paman Gober.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa mereka adalah teman dekat Miki Tikus,
karakter pertama yang dibuat oleh Walt Disney.
Masih ingat sekali sewaktu dulu awal-awal bisa membaca, orang tua dan sanak saudara lainnya
membelikan banyak majalah Donal Bebek, bahkan yang edisi 'full colour', dan
sampai sekarang semua koleksi Donal Bebek saya masih tertata rapi di rak meja belajar.
Itulah kenapa saya sangat mencintai serial Donal Bebek
bahkan saya masih sering membaca majalah-majalah tersebut.
Salah satu judul yang paling saya minati adalah 'Ambisi'.
Inti cerita dalam judul di atas adalah
bagaimana Gober meraih semua ambisinya dengan tidak mempedulikan orang lain.
Dan pada suatu waktu, Donal Bebek pun berhasil mengambil alih kekayaan Pamannya sendiri
yang pada akhirnya, Gober Bebek berhasil merebut kembali kekayaannya (Wow!).
Bagaimana semuanya bisa terjadi? KAPITALISME adalah jawaban yang paling tepat.
Semua berawal ketika Paman Gober mulai membeli saham suatu perusahaan yang kemudian tentunya diikuti oleh investor lain
sehingga saham pilihannya pun naik.
Gober pun mulai menaikkan harga semua barang produksinya.
Bencana terjadi ketika terjadi kerusakan pada sistem komputer miliknya.
Secara "tidak sengaja", Gober menjual semua sahamnya, termasuk perusahaan kacangnya yang kemudian dibeli oleh
keponakannya sendiri, Donal Bebek, dengan harga murah.
Dengan terbelinya semua kekayaan Gober(dengan harga relatif murah), Gober malah jatuh miskin.
Beruntung Donal tidak pandai mengelola perusahaan sehingga perusahaannya (yang dulu dimiliki Gober)
kembali bangkrut.
Lagi-lagi Gober berhasil membeli kembali (seluruh saham) perusahaannya.
Sekali lagi, KAPITALISME telah mendorong kita untuk saling menjatuhkan lawan dengan cara apapun.
Cerita ini cukup sulit dimengerti oleh anak SD seumuran saya pada saat itu.
Setelah di bangku SMA memperoleh teori-teori aliran ekonomi, baru sadar apa yang telah diajarkan Disney kepada kita.
Kalau dilihat dari sudut pandang islam sekalipun, jelas melanggar prinsip syariah karena pengelolaan perusahaan yang
tidak bagus.
Hla yang perlu dicermati adalah berhati-hatilah dalam memilih instrumen investasi.
Semakin likuid instrumen tersebut, semakin besar risikonya, dan semakin besar juga kemungkinan terjadinya
permainan pasar.
Meskipun cerita di atas fiktif dan sumber masalah timbul ketika terjadi kerusakan sistem komputer,
pilihlah investasi yang terjamin keamanannya.
Bukankah pada potongan gambar di atas Gober berencana untuk menyimpan kekayaannya dalam bentuk emas?
Kunjungan ke Pembina Al-Fatih Bapak Mustofa
10 years ago
0 komentar:
Post a Comment