FIQH EKONOMI ISLAM
Fiqih adalah pengetahuan tentang hukum-hukum syariat,
mengenai perilaku manusia dalam kehidupannya yang diperoleh dari dalil-dalil
Islam secara rinci.
Fiqih ekonomi (fiqih iqtishady) dalam Islam, mencakup tentang
aturan-aturan atau rambu-rambu yang diperoleh dari hasil ijtihad manusia yang
didasarkan pada wahyu Ilahi (Al-Qur’an dan Al-Hadist), berkenaan dengan
bagaimana manusia (individu-individu dan masyarakat) dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya, dengan membuat pilihan-pilihan dalam menggunakan
sumber-sumber daya yang tersedia. Kajian fiqih ekonomi terfokus pada
bidang-bidang yang ada dalam ilmu ekonomi, yaitu peraturan mengenai hak milik
individu, teori produksi, teori konsumsi, dan berbagai prinsip-prinsip ekonomi
yang ada di dalamnya, seperti prinsip keadilan, prinsip ihsan (berbuat
kebaikan), prinsip mas’uliyah (pertanggungjawaban), prinsip kifayah
(kecukupan), prinsip wasathiyah (keseimbangan), prinsip waqi’iyah (realistis),
prinsip kejujuran, dan sebagainya.
Kaidah fiqih muamalah adalah “al ashlu fil mua’malati al
ibahah hatta yadullu ad daliilu ala tahrimiha” (hukum asal dalam urusan
muamalah adalah boleh, kecuali ada dalil yang mengharamkannya). Ini berarti
bahwa semua hal yang berhubungan dengan muamalah yang tidak ada ketentuan baik
larangan maupun anjuran yang ada di dalam dalil Islam (Al-Qur’an maupun
Al-Hadist), maka hal tersebut adalah diperbolehkan dalam Islam.
JENIS-JENIS AKAD DALAM
TRANSAKSI
1.
Akad Mudharabah
Akad
mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara pemilik dana dan pengelola dana
untuk melakukan kegiatan suatu usaha. Laba dibagi atas dasar nisbah bagi hasil
menurut kesepakatan kedua belah pihak, sedangkan bila terjadi kerugian akan
ditanggung oleh pemilik dana.
Jenis Jenis Akad Mudharabah:
a.
Mukayadah
b.
Musyarakah
c.
muthalaqoh
2.
Akad Musharakah
Akad
kerjasama antara dua belah pihak atau lebih menjalankan suatu usaha tertentu
dengan tujuan mencari keuntungan dimana masing-masing pihak memberikan
kontribusi modal dan kerja.
3.
Akad Murabahah
Akad
murabahah adalah akad jual
beli di mana penjual
menyebutkan harga pembelian (modal)
kepada pembeli disertai
adanya margin keuntungan.
4.
Akad Salam
Akad Salam adalah jual-beli barang dimana
pembeli memesan barang dengan spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya,
dengan pembayaran yang dilakukan sebelum barang tersebut selesai dibuat, baik
secara tunai maupun angsuran, dan penyerahan barangnya dilakukan pada suatu
saat yang disepakati di kemudian hari.
5.
Akad Istishna
Akad Istishna adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan
pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang
disepakati antara pemesan (mustashni) dan penjual (shani)
6.
Akad Ijarah
Akad Ijarah adadalah pemindahan hak guna atas suatu barang dan atau
jasa atas pembayaran upah sewa tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan
barang itu sendiri dengan perkataan lain ijarah adalah mengambil manfaat atas
suatu barang dengan
jalan penggantian sewa atas
upah sejumlah tertentu
7.
Akad Hiwalah
Akad
Hiwalah yaitu merupakan akad pengalihan utang dari seorang yang berutang kepada
orang yang berutang lainnya. Prinsip dasar yang terdapat dalam Akad Hiwalah ini
adalah tolong menolong antar sesama.
8.
Akad Kafalah
Akad
kafalah adalah akad penjaminan
yang diberikan oleh penanggung (Kafil) kepada pihak ketiga dalam rangka
memenuhi kewajiban yang ditanggung (Mahfulanhu) apabila pihak yang ditanggung
cidera janji atau wanprestasi.
9.
Akad Khiyar Syarat
Khiyar syarat adalah khiyar yang
disyaratkan oleh salah satu pihak penjual atau pembeli sewaktu berlangsungnya
akad jual beli, misalnya “ saya jual barang ini dengan harga sekian dengan
syarat khiyar dalam tiga hari atau kurang dari tiga hari “. Khiyar syarat dapat
dilakukan dalam segala bentuk jual beli.
10. Akad Qordul Hasan
Akad
Qardhul hasan adalah akad pinjam-meminjam tanpa disertai bunga.
11. Akad Rahn
Akad
rahn adalah Perjanjian gadai atau
akad rahn adalah akad untuk
menjadikan barang yang mempunyai nilai harta menurut pandangan
syara’ sebagai jaminan utang, hingga orang yang bersangkutan boleh mengambil
utang atau ia bisa mengambil sebagian manfaat barang itu.
12. Akad Sharf
Akad
Sharf adalah akad jual beli suatu valuta dengan valuta yang lainnya.
13. Akad Wadiah
Akad
wadiah adalah transaksi syariah dimana nasabah menitipkan uangnya kepada bank dengan
kewajiban bagi pihak bank yang menyimpan dana nasabah tersebut untuk mengembalikan
dananya sewaktu-waktu.
14. Akad Wakalah
Akad
Wakalah adalah akad yang digunakan untuk pelimpahan kekuasaan oleh seseorang
sebagai pihak pertama kepada orang lain sebagai pihak kedua dalam hal-hal yang
diwakilkan (dalam hal ini pihak kedua) hanya melaksanakan sesuatu sebatas kuasa
atau wewenang yang diberikan oleh pihak pertama, namun apabila kuasa itu telah
dilaksanakan sesuai yang disyaratkan, maka semua resiko dan tanggung jawab atas
dilaksanakan perintah tersebut sepenuhnya menjadi pihak pertama atau pemberi
kuasa.